Sabtu, 27 April 2013

Penatalaksanaan Keperawatan Dalam Kegawatan Pre Anesthesi


Penatalaksanaan Keperawatan
Dalam Kegawatan Pre Anesthesi

Beberapa peneliti di Amerika  bahwa resiko kecelakaan atau kematian akibat Anesthesi makin lama makin kecil, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, dari 1 – 2 / 3000 menjadi 1 / 20.000 pasien yang meninggal.
Kemajuan ini karena beberapa factor
1.      Keadaan umum pasien
2.      Jenis pembedahan
3.      Lama pembedahan
4.      Kemajuan Ilmu Anesthesi dan Bedah

Faktor Resiko yang Menyebabkan Kegawatan Anesthesi
A.     Umur
1.      Anak
2.      Lansia

B.     Penyakit yang menyertai pasien
1.      Penyakit jantung (Cardio Vaskuler)
2.      Penyakit Paru-paru
3.      Gagal Ginjal
4.      Gagal Hepar
5.      Diabetes Militus (DM)
6.      Kegemukan (Obesitas)
C.     Riwayat merokok, Alkohol dan penyalahgunaan obat lainnya.

D.     Riwayat Keluarga tentang komplikasi Anesthesi
1.      Panas yang tinggi (Hiperthermia)
2.      Efek samping Obat Anesthesi

A.     Umur
Anak itu bukan manusia kecil
1.      Bayi baru lahir adalah segera setelah lahir sampai 24 jam.
2.      Neunatus ® 24 jam sampai 30 hari
3.      Bayi  ® 30 hari sampai 12 bulan
4.      anak ® 1 tahun sampai pubertas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegawatan pada anak adalah :
a.       Bayi akan lebih sulit mempertahankan temperatur dari pada orang dewasa.
b.      Bayi tidak bisa secara cepat mengkonpensasi balance cairan.


Faktor yang mempengaruhi kegawatan pada orang tua:
a.       Organ (jantung, paru, dll) mengalami penurunan akibat proses menua.
b.      Pada orang tua sebagian besar mempunyai penyakit penyerta

Penyakit yang menyertai pasien
Di Amerika ada 40% pasien yang dioperasi dengan resiko jantung coroner sehingga anestesi juga harus disesuaikan dengan resiko pasien. Yang harus di perhatikan tentang pengkajian preop .   
a.     : Riwayat penyakit
b.     : Hasil Laboratorium
c.     : Hasil ECG,
d.     : Hasil konsultasi dokter Ahli lain.

o   Semakin diketahui tentang pengkajian status phisik pasien akan semakin mudah didalam pelaksanaan anesthesi
o   Komplikasi paru merupakan penyebab ke 2 kematian setelah komplikasi cardio vaskuler.
o   Pada pasien dengan PPOK. Resiko gagal nafas di anesthesi pasien bisa terjadi Hipoventilasi, Hypoxsemia, penumpukan secret.
3.      Gagal Ginjal
Data statistik di Amerika Serikat 5% pasien dengan gagal Ginjal dapat dilakukan dioperasi
a.       Semua obat-obat anesthesi inhalasi obat induksi menyebabkan depresi myocard, Hypotensi dan peningkatan renal vaskuler resisten.
b.      Semua obat-obat anestesi menyebabkan disfungsi ginjal sementara  pasien dengan ginjal yang normal.
Pada penatalaksanaan anesthesi yang cepat atau waktu kurang dari 15 menit, perubahan (disfungsi ginjal) hanya beberapa lama akan dapat terjadi disfungsi renal sampai beberapa hari.
Secara teori bahwa obat inhalasi sevoflurane dan Halothan mengakibatkan terjadi toksisitas di ginjal. Hindari obat-obat yang dimetabolisme di ginjal.

4.      Gagal Hepar
o   Bila ada kelainan di Hepar harus di koreksi sebelum di operasi seperti :
-          Koagulapati
-          Asites yang tidak terkontrol
-          Ketidak seimbangan cairan elektrolit
-          Enchepelopati

5.      Diabetes Militus
-          Pasien dengan penyakit DM. Beresiko terjadi ketoasidosis dan Hiperosmolaritas coma sehingga harus diterapi lebih dahulu.
-          DM dengan neuropathi perifer harus diperhatikan agar tidak terjadi cidera.

6.      Obesitas
Pasien dengan Obesitas yang harus diperhatikan masalah resiko cidera dan penanganan pada pasien saat operasi maupun pasca operasi.


Kegawatan intra operatif
A.     Resiko Cidera yang Berhubungan dengan tindakan Anestesi (intra Anestesi)
1.      Kerusakan saraf tepi
2.      Cidera mulut / jalan nafas
3.      Aspirasi paru
4.      Cidera mata
5.      Cidera Ibu / janin
B.     Kewaspadaan selama Anesthesi
1.      Savety
2.      Penyebab potensial
3.      Monitor (BSM)

C.     Reaksi Alergi (Anaphilaktik)
1.      Alergi karet (latek)
2.      Alergi obat-obat

Kegawat Daruratan Pasien Anestesi/Operatif
a.       Sedation
b.      Depresi nafas
c.       Depresi jantung
d.      Hypothermia
e.       Mual dan muntah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar