Selasa, 14 Mei 2013


  Isoflurane (FORANE)

1)    Deskripsi
Isoflurane suatu obat anestesi volatile yang induksinya cepat dan pemulihannya cepat, tidak iritasi dan tidak menimbulkan sekresi. Seperti halnya halotan dan enfluran, Isoflurane berefek bronkhodilator, tidak menimbulkan mual-muntah, dan bersifat kompatibel dengan epineprin. Efek penurunan tekanan darah sama besarnya dengan halotan, hanya berbeda dalam mekanisme kerjanya. Halotan menurunkan tekanan darah, terutama dengan mendepresi miokardium dan sedikit vasodilatasi. Ethrane menurunkan tekanan darah dengan mendepresi miokardium dan vasodilatasi perifer. Isoflurane menurunkan tekanan darah terutama dengan vasodilatasi perifer dan hampir tidak mendepresi miokardium.




2)    Indikasi
Untuk inhalasi umum inhalasi baik sebagai induksi maupun maintenance anestesi.
3)    Kontra Indikasi
·         Sangat sensitive terhadap obat anestesi halogen.
·         Diketahui atau dicurigai mudah mengalami demam yang hebat (malignant hyperthermia).
·         Pernah mendapat anestesi isoflurane atau obat halogen lainnya dan terjadi ikterus atau gangguan fungsi hepar atau eosinophilia pada masa pasca anestesi.
·         Kasus obstetric.
·         Nonselective MAO Inhibitor.
4)    Farmakologi
·         Isofluran merupakan suatu eter metil etil berhalogenasi yang tidak menyala.
·         Mempunyai tekanan uap sekitar 238 mm Hg pada 20 ºC dan mendidih pada 48,5 ºC(760 mm Hg tekanan atmofer). Dalam hal ini isoflurane serupa dengan anestetik volatil lainnya dan dapat diberikan melalui vaporisator standar.
·         Memiliki MAC dalam oksigen sebesar 1,15% atm dan dalam 70 % oksida nitrosa sebesar 0,5 %.
·         Koefisien partisi darah/gas adalah 1,4. Kelarutan yang menengah dalam darah ini dikombinasi dengan potensi yang tinggi berarti suatu induksi anestesia yang cepat.
·         Setelah pemberian 30 menit ratio konsentrasi alveoler terhadap konsentrasi yang diinspirasi adalah 0,73.
5)    Dosis
Isoflurance 1,15 % dalam oksigen murni, dan menjadi 0,5 % bila diberikan bersama Nitrous Oxide 70 % dalam oksigen. Isoflurane harus diberikan menggunakan vaporizar

UMUR
MAC
KONSENTRASI OXYGEN
100 %
KONSENTRASI N2O
70 %



Bayi s/d 12 bulan
1,60 - 1,85 %
0,49 - 0,69 %
1 s/d 5 tahun
1,50 - 1,60 %
0,49 - 0,67 %
6 s/d 10 tahun
1,40 %
0,58 %
11 s/d 15 tahun
1,16 %
0,53 %
16 s/d 20 tahun
1,25 - 1,30 %
1,49 - 0,63 %
21 s/d 40 tahun
1,10 - 1,20 %
0,43 - 0,57 %
41 s/d 60 tahun
1,00 - 1,10 %
0,33 - 0,41 %
Premedikasi
Obat anticholinergis seperti sulfas atropin mungkin diperlukan untuk mendapatkan efek depresi pada sekresi saliva dan lendir saluran nafas, tapi mungkin meningkatkan efek isoflurane yang lemah untuk meningkatkan denyut jantung.
Induksi
Isoflurane memiliki bau yang sedikit menyengat maka bila digunakan sebagai induksi sebaiknya dimulai dengan konsentrasi 0,5%.
Konsentrasi 1,30 – 3,00 % biasanya akan membawa kedalam stadium anestesi pembedahan dalam waktu 7 - 10 menit.
Dianjurkan agar induksi sebaiknya menggunakan obat barbiturat yang bekerja cepat dengan dosis hipnosis atau propofol atau midazolam untuk menghindari terjadinya batuk dan spasme laring selama induksi bila induksi hanya dengan isoflurane dan oxygen atau isoflurane dan nitrous oxide 70 %.
Tekanan darah mungkin sedikit menurun selama induksi tetapi hal ini akan kembali normal setelah terjadi stimulasi pembedahan.
Maintanance
Stadium anestesi pembedahan dapat dipertahankan dengan memberikan konsentrasi isoflurane diberikan hanya dengan oxigen 100 % atau dengan Nitrous Oxide kurang dari 70 %.maka konsentrasinya ditambah 0,5 – 1,00 %, selama  maintenance dapat terjadi penurunan tekanan darah yang ada hubungan dengan kedalaman anestesi, semakin lebih dalam stadium anestesi semakin besar penurunan tekanan darahnya.
Bila tidak ada faktor lain yang menyebabkan penurunan tekanan darah, terjadi hypotensi ini ádalah akibat dari terjadinya vasodilatasi perifer.
Kedalaman anestesi yang berlebihan dengan tanda-tanda penurunan tekanan darah yang banyak dapat diatasi dengan menurunkan konsentrasi isoflurane.
Recovery
Konsentrasi isoflurane dapat dikurangi menjadi 0,5 % pada saat mulai penjahitan kulit luka bedah, lalu 0 % pada akhir penjahitan luka bedah.
Bila digunakan obat pelemas otot dan efeknya masih ada maka harus dilakukan pemulihan fungsi otot sehingga pasien bernafas spontan secara adekuat dan diberikan oxigen murni sampai kesadaran pulih penuh.
6)    Efek samping
Hypotensi, Depresi pernafasan, Arrythmia, Kenaikan leukosit, Menggigil, Rasa mual dan muntah, Kenaikan denyut nadi yang ringan, Broncospasme, Gangguan fungsi hepar

7)    Penatalaksanaan
Isoflurane harus disimpan dalam kamar dengan suhu 15 – 30 ºC. waktu kadaluarsa 5 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar