Isoflurane
(FORANE)
1) Deskripsi
Isoflurane suatu obat anestesi volatile yang induksinya
cepat dan pemulihannya cepat, tidak iritasi dan tidak menimbulkan sekresi.
Seperti halnya halotan dan enfluran, Isoflurane berefek bronkhodilator, tidak
menimbulkan mual-muntah, dan bersifat kompatibel dengan epineprin. Efek
penurunan tekanan darah sama besarnya dengan halotan, hanya berbeda dalam
mekanisme kerjanya. Halotan menurunkan tekanan darah, terutama dengan
mendepresi miokardium dan sedikit vasodilatasi. Ethrane menurunkan tekanan
darah dengan mendepresi miokardium dan vasodilatasi perifer. Isoflurane
menurunkan tekanan darah terutama dengan vasodilatasi perifer dan hampir tidak
mendepresi miokardium.
2) Indikasi
Untuk
inhalasi umum inhalasi baik sebagai induksi maupun maintenance anestesi.
3) Kontra Indikasi
·
Sangat
sensitive terhadap obat anestesi halogen.
·
Diketahui
atau dicurigai mudah mengalami demam yang hebat (malignant hyperthermia).
·
Pernah
mendapat anestesi isoflurane atau obat halogen lainnya dan terjadi ikterus atau
gangguan fungsi hepar atau eosinophilia pada masa pasca anestesi.
·
Kasus
obstetric.
·
Nonselective
MAO Inhibitor.
4) Farmakologi
·
Isofluran
merupakan suatu eter metil etil berhalogenasi yang tidak menyala.
·
Mempunyai
tekanan uap sekitar 238 mm Hg pada 20 ºC dan mendidih pada 48,5 ºC(760 mm Hg
tekanan atmofer). Dalam hal ini isoflurane serupa dengan anestetik volatil
lainnya dan dapat diberikan melalui vaporisator standar.
·
Memiliki
MAC dalam oksigen sebesar 1,15% atm dan dalam 70 % oksida nitrosa sebesar 0,5
%.
·
Koefisien
partisi darah/gas adalah 1,4. Kelarutan
yang menengah dalam darah ini dikombinasi dengan potensi yang tinggi berarti
suatu induksi anestesia yang cepat.
·
Setelah
pemberian 30 menit ratio konsentrasi alveoler terhadap konsentrasi yang
diinspirasi adalah 0,73.
5) Dosis
Isoflurance 1,15 % dalam
oksigen murni, dan menjadi 0,5 % bila diberikan bersama Nitrous Oxide 70 %
dalam oksigen. Isoflurane harus diberikan menggunakan vaporizar
UMUR
|
MAC
|
|
KONSENTRASI OXYGEN
100 %
|
KONSENTRASI N2O
70 %
|
|
|
|
|
Bayi s/d 12 bulan
|
1,60 - 1,85 %
|
0,49 - 0,69 %
|
1 s/d 5 tahun
|
1,50 - 1,60 %
|
0,49 - 0,67 %
|
6 s/d 10 tahun
|
1,40 %
|
0,58 %
|
11 s/d 15 tahun
|
1,16 %
|
0,53 %
|
16 s/d 20 tahun
|
1,25 - 1,30 %
|
1,49 - 0,63 %
|
21 s/d 40 tahun
|
1,10 - 1,20 %
|
0,43 - 0,57 %
|
41 s/d 60 tahun
|
1,00 - 1,10 %
|
0,33 - 0,41 %
|
Premedikasi
Obat anticholinergis
seperti sulfas atropin mungkin diperlukan untuk mendapatkan efek depresi pada
sekresi saliva dan lendir saluran nafas, tapi mungkin meningkatkan efek
isoflurane yang lemah untuk meningkatkan denyut jantung.
Induksi
Isoflurane memiliki bau
yang sedikit menyengat maka bila digunakan sebagai induksi sebaiknya dimulai
dengan konsentrasi 0,5%.
Konsentrasi 1,30 – 3,00
% biasanya akan membawa kedalam stadium anestesi pembedahan dalam waktu 7 - 10
menit.
Dianjurkan agar induksi
sebaiknya menggunakan obat barbiturat yang bekerja cepat dengan dosis hipnosis
atau propofol atau midazolam untuk menghindari terjadinya batuk dan spasme
laring selama induksi bila induksi hanya dengan isoflurane dan oxygen atau isoflurane
dan nitrous oxide 70 %.
Tekanan darah mungkin
sedikit menurun selama induksi tetapi hal ini akan kembali normal setelah terjadi
stimulasi pembedahan.
Maintanance
Stadium anestesi
pembedahan dapat dipertahankan dengan memberikan konsentrasi isoflurane
diberikan hanya dengan oxigen 100 % atau dengan Nitrous Oxide kurang dari 70
%.maka konsentrasinya ditambah 0,5 – 1,00 %, selama maintenance dapat terjadi penurunan tekanan
darah yang ada hubungan dengan kedalaman anestesi, semakin lebih dalam stadium
anestesi semakin besar penurunan tekanan darahnya.
Bila tidak ada faktor
lain yang menyebabkan penurunan tekanan darah, terjadi hypotensi ini ádalah
akibat dari terjadinya vasodilatasi perifer.
Kedalaman anestesi yang
berlebihan dengan tanda-tanda penurunan tekanan darah yang banyak dapat diatasi
dengan menurunkan konsentrasi isoflurane.
Recovery
Konsentrasi isoflurane
dapat dikurangi menjadi 0,5 % pada saat mulai penjahitan kulit luka bedah, lalu
0 % pada akhir penjahitan luka bedah.
Bila digunakan obat
pelemas otot dan efeknya masih ada maka harus dilakukan pemulihan fungsi otot
sehingga pasien bernafas spontan secara adekuat dan diberikan oxigen murni
sampai kesadaran pulih penuh.
6) Efek samping
Hypotensi,
Depresi pernafasan, Arrythmia, Kenaikan leukosit, Menggigil, Rasa mual dan
muntah, Kenaikan denyut nadi yang ringan, Broncospasme, Gangguan
fungsi hepar
7) Penatalaksanaan
Isoflurane
harus disimpan dalam kamar dengan suhu 15 – 30 ºC. waktu kadaluarsa 5 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar